Harga Emas Stabil Setelah Lonjakan Akibat Eskalasi Perang Ukraina

Harga emas tetap stabil setelah mengalami lonjakan mingguan terbesar dalam 20 bulan terakhir, didukung oleh peningkatan permintaan aset safe haven akibat intensifikasi perang Rusia-Ukraina. Pada perdagangan Senin (25/11), emas batangan diperdagangkan mendekati $2.720 per ons, setelah mencatat kenaikan 6% minggu lalu.

Kenaikan tajam ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengancam akan menggunakan rudal baru menyusul serangan balasan Ukraina yang melibatkan senjata dari Amerika Serikat dan Inggris. Ketegangan geopolitik yang meningkat ini memicu kekhawatiran global dan mendorong investor beralih ke logam mulia sebagai aset perlindungan.

Mantan Panglima Militer Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, memperingatkan bahwa negara-negara Eropa tidak memiliki persediaan rudal yang cukup untuk bertahan dalam konflik berlarut-larut dengan Rusia. Ia menyoroti biaya tinggi dan kompleksitas produksi sistem rudal pencegat seperti Patriot PAC-3, yang masing-masing bernilai sekitar $4 juta.

Selain ketegangan geopolitik, logam mulia mendapat dukungan tambahan dari pelemahan dolar AS. Penurunan ini terjadi setelah Presiden terpilih Donald Trump mencalonkan Scott Bessent sebagai kepala Departemen Keuangan AS, yang diperkirakan akan mengambil pendekatan bertahap terhadap tarif. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional.

Harga emas tetap naik lebih dari 30% sepanjang tahun ini, dengan dukungan dari pembelian bank sentral, pemangkasan suku bunga Federal Reserve, dan permintaan safe haven. Goldman Sachs dan UBS memperkirakan emas akan terus menguat pada 2025, bahkan dengan latar belakang fluktuasi kebijakan moneter AS.

Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.719,30 per ons pada pukul 8:14 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot melemah 0,5%, sementara harga perak stabil. Platinum dan paladium mencatat kenaikan.

Investor kini menantikan rilis risalah rapat Federal Reserve November, data kepercayaan konsumen, dan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga AS.

Sumber: News Maker

PT Rifan Financindo Berjangka – Kvn

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.