Harga emas melanjutkan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (19/11), diperdagangkan di atas $2.638 per ons. Logam mulia ini mencatat kenaikan lebih dari 2% dalam dua hari terakhir, didukung oleh lonjakan permintaan aset safe haven di tengah eskalasi konflik Rusia-Ukraina.
Ketegangan meningkat setelah Presiden Vladimir Putin menyetujui doktrin nuklir baru yang memperluas syarat penggunaan senjata atom. Ukraina juga melancarkan serangan rudal Amerika di wilayah Rusia. Kondisi geopolitik yang memburuk ini mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam emas dan Obligasi Pemerintah AS.
Selain itu, pelemahan dolar AS menjadi faktor pendukung tambahan bagi emas. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% pada pagi hari setelah melemah hampir 1% selama tiga sesi sebelumnya. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli internasional.
Emas batangan telah reli lebih dari 25% sepanjang tahun ini, didorong oleh kombinasi ketegangan geopolitik, pembelian oleh bank sentral, dan kebijakan moneter Federal Reserve yang lebih longgar. Proyeksi optimistis dari Goldman Sachs yang memperkirakan harga emas mencapai $3.000 per ons tahun depan juga turut memperkuat sentimen positif.
Harga perak naik bersama emas, sementara harga paladium turun, dan harga platinum stabil.
Sumber: Bloomberg
PT Rifan Financindo Berjangka – Kvn