Harga emas sedikit berubah pada hari Senin (27/5), setelah minggu terburuk sejak September, seiring dengan melemahnya ekspektasi inflasi konsumen AS yang memperkuat sentimen bahwa Federal Reserve mungkin memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga tahun ini.
Penurunan Suku Bunga yang Ditunggu
Emas batangan naik tipis di awal sesi Asia, setelah survei sentimen Universitas Michigan pada hari Jumat menunjukkan konsumen memperkirakan harga akan naik lebih lambat dibandingkan awal bulan. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri menjelang laporan inflasi utama The Fed yang akan dirilis pada akhir pekan ini. Laporan tersebut diperkirakan akan memberikan tanda-tanda lebih lanjut bahwa tekanan harga mungkin akan moderat sehingga mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini, yang biasanya berdampak positif bagi logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Kinerja Emas Tahun Ini
Emas telah turun dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai Senin lalu, namun masih naik 13% tahun ini. Kenaikan ini didukung oleh kuatnya pembelian oleh bank sentral dan permintaan yang kuat di Asia. Konflik di Ukraina dan Timur Tengah juga mempertegas status emas sebagai aset safe haven.
Prediksi Harga Emas
Investor sebaiknya mempertimbangkan untuk membeli emas dengan harga sekitar $2.300 per ounce karena penurunan baru-baru ini diperkirakan akan berumur pendek, menurut analis UBS Group AG Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo dalam sebuah catatan minggu lalu. Bank tersebut menaikkan perkiraan harga akhir tahun sebesar 4% menjadi $2.600.
Pergerakan Harga Terbaru
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $2,336.77 per ounce pada pukul 8:28 pagi waktu Singapura, setelah turun 3,4% pada minggu lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil. Harga perak, platinum, dan paladium juga naik.
Referensi: Bloomberg
PT Rifan Financindo Berjangka – Kvn