Harga Perak naik tajam lebih dari 3% pada Kamis (30/10), menembus $48,5 per ons, setelah para pedagang mencerna hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Namun, meski ada pembicaraan positif, keduanya belum mencapai kesepakatan penuh yang dapat menyelesaikan masalah utama dalam persaingan ekonomi antara AS dan Tiongkok.
Federal Reserve baru saja memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% hingga 4,00%, namun komentar dari Ketua Fed, Jerome Powell, yang meredakan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember, membatasi potensi kenaikan harga Perak. Selain itu, penutupan Pemerintah AS yang sedang berlangsung menyebabkan penundaan rilis data ekonomi penting, membuat Pasar lebih sensitif terhadap setiap informasi baru.
Minggu lalu, harga Perak turun lebih dari 6% akibat aksi ambil untung setelah mencapai rekor, namun penurunan tersebut memberi kesempatan bagi Perak untuk mengalami rebound teknis yang terjadi saat ini. (Arl)
Sumber : newsmaker.id
Perak Naik Tajam Pasca Pertemuan Trump-Xi
