Emas berhasil mempertahankan kenaikannya pada hari Selasa (28/5), setelah mengalami peningkatan sebesar 0,7% pada hari Senin. Stabilitas harga ini terjadi seiring para pedagang yang menantikan data inflasi AS minggu ini. Data tersebut diperkirakan akan mempengaruhi waktu keputusan Federal Reserve untuk memangkas biaya pinjaman.
Fokus Pasar pada Data Inflasi AS
Pasar saat ini mengalihkan fokusnya ke ukuran inflasi favorit bank sentral AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini diperkirakan akan menunjukkan sedikit moderasi dalam tekanan harga. Jika inflasi menunjukkan pelonggaran, hal ini kemungkinan akan mendukung kemungkinan penurunan suku bunga AS pada akhir tahun ini. Penurunan suku bunga biasanya berdampak positif bagi emas, karena emas tidak membayar bunga.
Sentimen Bullish terhadap Dolar AS Memudar
Logam mulia juga mendapat dukungan dari memudarnya sentimen bullish terhadap dolar AS. Terdapat tanda-tanda bahwa perekonomian AS mulai melemah, menyebabkan sekelompok investor meningkatkan posisi net short mereka terhadap mata uang dolar untuk pertama kalinya dalam enam minggu. Ini berarti bahwa semakin banyak investor yang bertaruh terhadap penguatan dolar, yang dapat mendukung harga emas.
Harga Emas dan Logam Mulia Lainnya
Harga emas di pasar spot sedikit berubah, berada pada $2,351.58 per ounce pada pukul 8:34 pagi waktu Singapura. Indeks Dolar Bloomberg Spot juga datar, menunjukkan stabilitas dalam nilai dolar AS. Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium juga mengalami stabilitas dalam harga.
Prospek Penurunan Suku Bunga dan Dampaknya terhadap Emas
Data inflasi yang akan dirilis pada hari Jumat sangat penting bagi pasar, karena hasilnya dapat memberikan petunjuk mengenai langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Federal Reserve. Jika inflasi benar-benar menunjukkan moderasi, ini akan memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Penurunan suku bunga biasanya menguntungkan bagi emas, karena biaya kesempatan untuk memegang emas, yang tidak memberikan bunga, menjadi lebih rendah dibandingkan dengan instrumen berbunga lainnya.
Dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, emas sering dianggap sebagai aset safe haven. Oleh karena itu, perkembangan data inflasi AS dan kebijakan suku bunga Federal Reserve akan sangat penting untuk diperhatikan oleh para investor yang berinvestasi di logam mulia.
Kesimpulan
Harga emas yang stabil setelah menguat menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap data ekonomi penting seperti inflasi. Dengan data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini, pasar akan sangat memperhatikan apakah ada tanda-tanda pelonggaran inflasi yang dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga. Bagi para investor emas, ini adalah momen penting untuk memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter, karena hal tersebut dapat mempengaruhi harga emas di masa depan.
Sumber: Bloomberg
PT Rifan Financindo Berjangka – Kvn