PT Rifan Financindo Berjangka – Dalam perkembangan yang dramatis, harga emas telah mengalami penurunan tajam, mencapai titik terendah dalam enam bulan terakhir. Harga spot logam mulia ini, pada sesi perdagangan kemarin pada Kamis, 28 September 2023, ditutup pada angka $1.864,56 per ons troy, menandai penurunan signifikan sebesar 0,54%. Posisi ini mencerminkan level terendah sejak 9 Maret 2023, yang telah berlangsung selama lebih dari enam bulan.
Penurunan yang Berlanjut
Spiral penurunan harga emas terus berlanjut dalam perdagangan hari ini pada Jumat, 29 September 2023, pukul 06:06 WIB, di mana harga emas saat ini berada pada posisi $1.864,29 per ons troy, mengalami penurunan sebesar 0,01% yang marginal. Penurunan selama lima hari ini telah membuat nilai emas turun sebesar 3,15%.
Anjloknya emas dimulai pada awal pekan ini, menggulingkannya dari level psikologis penting sebesar $1.900 per ons troy. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan keyakinan yang semakin tumbuh di kalangan pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), kemungkinan akan tetap berpegang pada kebijakan yang ketat. Selain itu, data ekonomi AS menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat.
Jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran berada pada angka 204.000 untuk minggu yang berakhir pada 23 September 2023, hanya mengalami peningkatan sebanyak 2.000 dibandingkan pekan sebelumnya. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 215.000, memberikan bukti tambahan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan suku bunga tinggi, dan masih ada potensi inflasi, meningkatkan kemungkinan The Fed mengadopsi kebijakan yang ketat pada bulan November mendatang.
“Ekonomi tetap kuat, inflasi tetap tinggi, dan skenario terburuk The Fed, stagflasi, berhasil dihindari untuk saat ini,” komentar Chris Zaccarelli, Kepala Investment di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina, seperti dikutip oleh Reuters.
Alat The FedWatch menunjukkan bahwa sekitar 214% pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan November. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 14% di awal pekan.
Kekuatan Dolar dan Imbal Hasil Surat Utang
Ekspektasi akan kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed telah menyebabkan lonjakan nilai dolar AS dan imbal hasil surat utang AS. Indeks dolar AS saat ini berada di sekitar angka 106, level tertingginya sejak November 2022, dalam kurun waktu 10 bulan.
Imbal hasil surat utang AS melonjak hingga sekitar 4,6% dalam sesi perdagangan sebelumnya. Posisi ini mencerminkan imbal hasil tertinggi sejak 16 Oktober 2007, sebuah level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
Penguatan dolar AS membuat emas semakin mahal untuk dibeli, mengurangi daya tariknya sebagai investasi. Selain itu, logam mulia ini tidak lagi menawarkan imbal hasil yang kompetitif, membuatnya kurang menarik di tengah kenaikan imbal hasil surat utang AS.
“Emas benar-benar terlupakan. Inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat membuat emas pilihan investasi yang sulit saat ini,” komentar Craig Erlam, seorang analis di OANDA, seperti dikutip oleh Reuters.
Menantikan Data Ekonomi Penting
Investor kini dengan cemas menantikan rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk bulan Agustus 2023. PCE mencerminkan pengeluaran pribadi warga AS dan menjadi acuan utama The Fed dalam pengambilan keputusan kebijakan.
Pada Juli 2023, PCE melonjak menjadi 3,3% (year on year/yoy), naik dari 3% pada Juni. Secara bulanan, PCE stagnan pada angka 0,2% pada Juli.
“Jika PCE tetap tinggi, maka itu akan menjadi kabar buruk bagi logam mulia. Emas akan mengalami penurunan,” peringatkan Daniel Pavilonis, seorang analis di RJO Futures.
Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini, yang diperparah oleh antisipasi sikap yang ketat oleh The Fed, penguatan dolar AS, dan lonjakan imbal hasil surat utang, telah membuat logam mulia ini berada dalam posisi yang sulit. Investor dengan cermat memantau indikator ekonomi untuk mencari petunjuk tentang arah harga emas ke depan.
Penafian: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran keuangan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual investasi apa pun.
PT Rifan Financindo Berjangka – Kvn